03 Februari 2014

Suratku : Suami Terbaiku

Suamiku...
Selamat buat kita berdua, kita telah melewati tiga bulan pertama perkawinan kita
Konon katanya tiga bulan pertama di tahun pertama itu sangatlah luar biasa keajaibanya.
Tiga bulan yang penuh kebahagiaan, penuh keceriaan, penuh suka dan duka.
Tapi kita mampu melewati itu semua.
Ku bahagia karna ada kau disisiku, mengajari ku setiap hal kebaikan, kesabaran, kemurahan hati.
Bukan hal yang mudah, tapi hal yang kita berdua yakini layak untuk selalu kita perjuangkan
Tidak hanya untuk kebahagiaan kita berdua saja, tapi untuk bidadari kecil titipan Allah nanti. Amin...
 
Suamiku...
Terimaksih atas cinta dan kasih sayangmu selama ini untukku
Aku bukan isteri terbaikmu, tapi aku hanya berusaha menjadi isteri terbaik semampuku
Aku bukanlah kekasihmu yang selalu menebarkan banyak cinta dan gairah, aku hanya berusaha memberikan cinta yang sangat tulus padamu
Aku tidak bisa menjadi seperti yang kamu mau, tapi aku tidak akan lelah berusaha untuk menjadi seperti yang kau inginkan


Suamiku...
begitu banyak aku membuatmu sakit
begitu banyak aku membuatmu marah
begitu banyak aku membuatmu kecewa
begitu banyak aku membuatmu diam
maafkan ketidak sempurnaanku

Suamiku...
Jangan lelah untuk selalu disisiku
Jangan bosan untuk mendengarkanku
Jangan letih untukku bersandar

Suamiku...
hidup ini terlalu singkat untuk saling menyalahkan
Hidup ini terlalu berharga untuk disia siakan
maafkan kesalahanku
maafkan kebodohanku
maafkan ketidaksabaranku
maafkan ketidakmengertianku

Suamiku...
terimakasih telah memberiku banyak tawa
terimakasih telah memberiku banyak kebahagiaan
terimakasih telah mengajariku banyak hal
19 Oktober 2013 keputusan terbesar yang pernah aku ambil dalam hidupku..m e n i k a h.... memilihmu untuk menjadi pendamping hidupku. Sekarang tiga bulan pertama perkawinan kita...begitu banyak perubahan yang kita alami berdua..begitu banyak suka dan duka...begitu banyak kemesraan dan sikap manjaku kepadamu yang mewarnai pernikahan kita...Tapi sampai sekarang kita tetap bertahan karena hanya satu.. karena Allah...Allah memberi kita banyak sabar memberi kita banyak ikhlas memberi kita banyak syukur...Alhamdulillah ya Allah...
Terimaksih telah menjadi suami terbaikku ... kamu selalu berusaha memberikan yang terbaik buat ku dan buat rumah tangga kita..aku selalu kagum dengan semangatmu, dengan kesabaranmu, dengan cinta kasih mu... Aku yakin suatu saat anak kita akan sangat bersyukur memiliki ayah seperti kamu...
Terimaksih atas semuanya...semoga kita berdua selalu dijalan Allah sampai tiba waktunya kita kembali padaNya...
Luv, isterimu

22 November 2013

Alhamdulilah SAH!!!

Mungkin ini ya yang disebut dengan Rahasia Ilahi Rabbi..

Alhamdulilah kami sah menjadi suami dan istri

Ya Allah berkahi kehidupan rumah tangga kami, cukupkan rezeki kami, berikanlah keturunan yang soleh dan solehah, dan berikan rezeki yang halal, mudah lagi berkah.

jadikan kami pasangan suami istri yang memiliki tanggung jawab, menjaga satu sama lain.

terima kasih buat semua keluarga, abah dan umi (mertuaku) tercinta, kakak kakaku (Klik : mba lia Klik : mas oji, Klik : mas harjo dan Klik : mba indah)

keponakanku yang lucu lucu (nanda nindi dan fia)

dan semua sahabat dan teman2 ku semua.
1. Mba Tari
2. Nia
3. Mila
4. Titin
5. Mba Muti
6. Meiti
Dll

Ini yang dinamakan berkah dari kehidupan, dipertemukannya aku dengan sang pemilik tulang rusuk.

Amin Ya Rabbal Alamin..

11 September 2013

Proses Pertemuan Kedua Keluarga



Alhamdulilahirobbil alamin...

Puji Syukur ku panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat kenikmatan kepadaku, tak henti-hentinya ku ucap Syukur, terima kasih Ya Allah Ya Rabb Ya Rasulullah.

Ya Allah, Yang Maha Mendengar..betapa Maha Mendengarnya Engkau yang telah mendengarkan setiap rintihan doa-doaku, Maha Bijaksananya Engkau yang telah memaafkan setiap kesalahanku. Maha Penuntun untuk setiap perjalanan hidupku, Ya Allah, Engkau adalah penolongku dan segalanya buatku.

Kau pertemukan aku dengan jodohku, seseorang yang selama ini aku nantikan, seseorang yang selama ini aku tunggu, bukan hanya pendamping hidupku tapi insya Allah dialah tulang rusuku.

HUSNI MUBAROK, ternyata lelaki ini yang Kau ciptakan untuku, lelaki yang soleh, sederhana dan lelaki yang baik, dan begitu menyayangiku, mencintaiku. Dialah lelaki yang mampu meluluhkan hatiku, mengobati setiap luka dan mampu melengkapi kekosongan dihatiku hingga begitu mudah untuk aku menyukainya dan bahkan menyayanginya dan merindukannya.

Ya Allah, Sekarang aku sadar betapa rencanamu begitu indah untuku, aku sadar janjiMu adalah benar, mimpiku untuk bertemu dengan sang tulang rusukku, jodohku telah terwujud, kegundahanku selama ini mulai terjawab, karena kini Husni Mubarok akan segera menjadi Imam ku. Tanggal 17 Agustus 2013 dipilihnya yang merupakan pertemuan kedua belah kubu keluarga kami, keluarga dari mas husni dengan (Abah, Umi, dan kakak nya) dan keluarga ku dengan (mas, mba, dan iparku) tanpa ada mas Husni ikut dalam pertemuan itu. (Mungkin sudah adatnya begitu, pihak lelaki tidak ikut dalam prosesi takon atau lamar). Aku yang hanya bisa bersembunyi dalam kamar sambil sedikit sedikit mendengarkan pembicaraan mereka mengenai kelanjutan hubungan kami pun mulai penasaran dan was was, ternyata abah dan umi dari keluarga mas husni ingin menyegerakan hubungan ini kearah pernikahan, ini sebagai bukti keseriusan mas husni dan keluarga untuk memiliku. Dan akhirnya penentuan bulan serta tanggal pun sudah ditetapkan, dengan berpedoman semua hari baik, tanpa ada kata hari Jeblog) menurut adat jawa, akhirnya Insya Allah di Tanggal 19 Oktober tahun 2013 Pukul 18.30 kami akan melangsungkan Ijab Kabul di Masjid Mujahidin. dan kami akan dipersatukan dalam ikatan pernikahan, dengan adanya pertemuan ini, aku pun menerima hasil keputusan dari kedua belah keluarga, (yang muda nurut saja) aku menganggapnya ia bersungguh sungguh ingin memiliku, dan akupun menerimanya dengan kesungguhan, keridhoan, serta keikhlasan, dan restu dari kedua belah keluarga, tak ada sedikitpun keraguan dalam hatiku, untuk menerimanya, karena akupun ingin memilikinya.

Ya Rabb, setelah ini Ridhoilah hubungan kami, tuntunlah setiap langkah-langkahku bersamanya, berikan rezeki yang halal dan mudah serta berkah kepada kehidupan rumah tangga kami, dan karuniailah keturunan yang Sholeh serta Sholehah kepada rumah tangga kami, serta wujudkan mimpi kami berdua untuk menikah menjadi Sakinah mawaddah dan Warrahmah. Amin Ya Rabbal Alamin..

Terima kasih Ya Allah Ya Rasullah...

Dari Taaruf Menuju Khitbah



Dari Taaruf Menuju Khitbah
Awal perkenalan ku dengan mas Husni adalah lewat perantara dari salah satu keluarga ku dan keluarga nya mas Husni, kemudian di tanggal 25 Juli 2013 (masih bulan suci Ramadhan) dan bertepatan di hari Ulang tahun ku yang ke 26. kami dipertemukan dirumah mbak ku di daerah mejasem. Sepulang sholat taraweh, mas datang ke rumah mba ku, jujur saat itu rasanya deg deg an minta ampun, sebelumnya aku yang yang pernah menjalin hubungan dengan orang yang salah selama 1 tahun, dan sudah memplanning semuanya serta sudah bertemu dengan orang tuanya ternyata tidak berakhir manis dan membuat ku trauma sampai 2 tahun belakangan ini menjadikan ku selalu takut untuk mengenal sosok laki laki, dan enggan untuk memulai suatu hubungan yang dinamakan Pacaran.

Awalnya kami masih bersikap biasa saja, alias malu malu kucing..heheh..tapi karna masih didampingi dengan kedua pihak keluarga, kami merasa nyaman meski masih terlihat canggung. Singkat cerita kami disarankan untuk melakukan Shalat Istikharah dan kemudian bertukaran Nomor HP.

Mas husni yang merupakan Guru Agama dari Keponakanku, ia pasti paham apa yang dinamakan Taaruf dibandingkan aku yang masih bodoh agama, 3 hari setelah nya..mas husni pun mengungkapkan keseriusannya untuk menjalin hubungan dengan ku, dan tak mau lagi bermain masin, karna niat nya menikah adalah untuk ibadah.

Saat ini mengungkapkan isi hatinya untuk melamarku, sungguh rasanya itu aneh, deg deg an, gak nentu lah pokoknya..berasa jatuh cinta lagi, dan setelah itu proses Taaruf pun dimulai, kami tidak pacaran, hanya mengenal lewat keluarga satu sama lain, kirim sms, telpon dan sesekali kami bertemu itu pun tidak berduaan, melainkan ada 1 pihak lagi yang menemani kami, yaaa..kalo ada yang bilang “yang ketiga itu setan” itu benar..dan yang menjadi pihak ketiga dari setiap pertemuan kami adalah “KEPONAKANKU” Nanda yang selalu menemani aku dan mas husni kalo lagi duduk berdua.. hehehehe..

Berbincangan pun berlanjut, mas husni mengajaku untuk mengenal lebih dalam mengenai keluarganya, bertemu dengan abah dan umi nya, dan adik adik serta kakak kakak nya, subhanallah bahagiaaa sekali, berasa memiliki keluarga baru, berasa memiliki sahabat baru, dan berasa memiliki kebahagiaan yang datangnya dari keluarga mas husni, alhamdulilah juga abah dan uminya pun sangat welcome, dan memeluku dengan hangat, seperti menemukan Ibu dan Bapak lagi..

Mas husni, menyampaikan selepas idul fitri abah dan umi akan silaturahmi, kalau di adat kami ada tiga tahapan, yaitu : Takon (Ketok Pintu), Ngelamar, lalu akad nikah, tapi dari pihak mas husni (abah dan Umi) mintanya langsung Takon, lalu akad nikah, dan itu merupakan bentuk keseriusan dari mas husni dan keluarga, bahwa seperti yang disampaikan oleh abah dan umi serta keluarga, dalam Islam tidak ada kata Lamaran, dan Konon kalau sudah dilamar godaanya itu cukup banyak, jadi langsung akad nikah.

Tanggal dan Bulan pun akhirnya ditentukan, dan akhirnya..alhamdulilah...sebentar lagi kami akan disatukan dalam Ikatan Pernikahan, sepasang suami dan istri yang saling menjaga dan bertanggung jawab. Subhanallah...Jodoh itu tidak ada yang tahu kapan datang dan kapan bersatunya, Hanya Allah SWT yang tahu kapan Rezeki, Jodoh dan kematian itu datang, Insya Allah mas Husni lah yang tepat dan terbaik yang didatangkan oleh Allah untuku, menjadi Imam dalam Sholat ku, membimbing ku di dunia hingga akhirat nanti, bakal Suami dan Bapak yang baik untuku dan keturunan keturnan ku..

Bismillah...Ku Niatkan Menikah Ini untuk Ibadah Kepada Allah, Menyempurnakan Separuh Agamaku...


Nikah Untuk Ibadah (Penyempurna Separuh Agamaku)



"Karena nikah itu ibadah, maka segerakanlah!"

Sebuah seruan sederhana, namun begitu banyak hikmah dan kebaikan yang terkandung di dalamnya. Ya... dengan menikah seseorang akan lebih dekat dengan kebaikan, lebih akrab dengan kemuliaan, lebih mampu untuk bersikap bijaksana dalam setiap perbuatan, dan… masih banyak kelebihan yang akan diperoleh dengan menikah. Namun yang paling penting adalah bahwa dengan menikah perasaan seseorang akan lebih tenang. Seseorang tentu akan merasa tentram ketika hidupnya telah ada yang menemani. Jika perasaan tenang dan tentram, tentu masalah apapun dalam hidup akan terasa lebih ringan.

Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (Qs. Ar. Ruum (30) : 21).

Sungguhpun demikian masih ada saja yang menolak (baca:menunda) untuk menikah, dengan alasan untuk mempersiapkan diri. Entah alasannya menunggu siap secara materi atau mental, atau bahkan keduanya… entahlah… Padahal apabila kekurangan materi menjadi alasan, justru menikah adalah jawabannya! Bukankah Allah SWT. sendiri yang akan menjamin kecukupan bagi orang-orang yang mau menikah?

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan mengkayakan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui.” (QS. An Nuur (24) : 32).

Namun apabila kesiapan mental yang menjadi masalah; takut tidak bisa menghidupi keluarga, takut tidak bisa menjadi imam yang baik, takut pekerjaan (kuliah)nya terganggu, dsb... barangkali -seperti yang dikatakan oleh salah seorang sahabat saya- "memang mental (iman)nya yang bermasalah". Bagaimana mungkin seseorang yang beriman tidak yakin dengan pertolongan Allah? Bagaimana mungkin seseorang yang mengaku beriman tidak percaya dengan janji Allah? Kalau memang demikian maka sudah tentu ia tidak layak untuk menikah. Ia harus terlebih dahulu membenahi mentalnya dengan memperbanyak interaksi dengan-Nya; memperbanyak amalan ibadah, perbanyak istighfar, dan jauhi setiap pebuatan dosa dan perkara yang mencelakakan. Semoga dengan demikian imannya akan -kembali- pulih, sehingga motivasi untuk menyempurnakan separuh dari agamanya akan tumbuh… tentunya menyempurnakan agama dengan jalan menikah!

Sebagai khotimah, inilah salah satu motivasi dari Sang Kekasih saw. bagi yang ingin mendapatkan pertolongan Allah dengan jalan menikah,

“Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah : Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah, Seorang budak yang bersungguh-sungguh hendak menebus dirinya dari tuannya, Pemuda / i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari maksiat.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim)

Dari sumber Blog Tetangga

09 Oktober 2012

Innalilahi Wainnailaihi Rojiun :(


Innalilahi Wainnailaihi Rojiun
Lemes gak bisa ngomong apa apa lagi
Berita duka ini mengingatkan ku dengan Bapaku dulu..
Ayah tiriku meninggal dunia,  aku menyebutnya dengan panggilan pak haji dongkal, itu karna ia bersama ibu ku tinggal di dongkal. Aku akuin, layaknya bapak tiri, ia bukan seperti bapak tiri, beliau baik, beliau baik sekali dengan ku. Seperti bapaku dulu.
Aku belum bisa menerima kenyataan, orang yang baru aku temuin kemarin ternyata telah meninggal dunia, yang baru bisa aku anggap sebagai bapak ternyata telah meninggalkan dunia ini.
Dengan kondisi yang sama, sempet koma seperti bapak dulu. Ya Allah, ampuni doa dosa orang tua ku.
Ya Allah, ampuni dosanya, ampuni dosa dosa orang tua tua hamba, yang meninggal maupun yang masih hidup.
Lapangkan kubur nya, cabut segala dosa dosa nya, Ya Allah, ananda berdoa dengan penuh khusyuk, dengan penuh tetesan air mata, semoga Engkau Mengabulkan doa doa ku ini.

22 September 2012

Wisuda Fakultas ku

Akhirnya saat-saat yang aku tunggu-tunggu datang juga..
Tanggal 18 September 2012 aku di wisuda oleh Fakultas
Akhirnya predikat S.Pd (Sarjana Pendidikan) sudah aku sandang, senangggg sekali hati ini, terima kasih Tuhan atas rahmat Mu, akhirnya selesai sudah pendidikan kuliah S1 yang aku tempuh. Wisuda ini adalah wisuda kita bersama, teman teman ku semua. Tinggal 1 tahap lagi yaitu tanggal 25 September 2012 kita semua akan di wisuda oleh Universitas.

Congratulations Guy's...teruskan kehidupanmu, dan raih cita citamu...kenang selalu masa masa indah kita di bangku kuliah..