01 November 2009

Ary Chapter II

1 November 2009 Masih pada suasana yang sama, pagi yang dingin, kurang sempurna tanpa adanya sarapan pagi yang menggoda aktifitas untuk lebih extra power full ( Nasi Lengko ), cangkir gelas (mug Piglet ) yang ku tuangkan 300 ml air teh hangat with sugar. Ary seorang gadis yang terkadang bisa extra pasif dan extra aktif ( tergantung Mood ) ini memilih untuk lebih berinteraksi dengan layar monitor PC dan papan yang setiap harinya dia kenal dari urutan tut's yang berada di bawah 10 jari tangannya yang lentik. dengan seribu halusinasi bak fatamorgana di gudang kata yang tersembunyi di bawah tanah dengan kedalaman 10 km di bawah permukaan laut. Berangan dan berkhayal akan ada sebuah mukjizat terbesar untuk nya ( Berangan ) Ary gadis tomboy ini, bisa mengungkapkan sebuah makna yang ingin dia ungkapkan bebas di umum, tanpa ada penghalang untuk ber-ekspresi ( baik masalah hati atau masalah yang sedang ingin di capai ). Ary yang begitu sayang terhadap orang tua ( bapak dan ibu ) ini memilih berani mengorbankan setiap hal yang dirasa memuakan hanya untuk melihat orang tersayang tersenyum bahagia bak icon smiley di Yahoo Messanger Ary yang saat ini terus berkutik dengan angan angan semu yang terkadang membuat otak matang dengan sendirinya dan kepala yang mendadak mengembang dan mengempis ini hanya mampu untuk memberi tanda bahwa dia sudah lelah dan jenuh. Namun dia hanya mampu mencekoki nya dengan jamu jamu kios dan obat peringan di warung. Ary yang hanya mampu terdiam dengan seribu angka dan huruf yang tersusun rapi di otak depan nya hendak di keluarkan dalam jurus ampuhnya namun tidak mampu di sampaikan hanya bergumam dalam otak yang akhirnya membeban terdiam kasar dalam lamunan tulisan yang terus mengalir bak air sungai gangga. apakah ary mampu terus berjalan, sampai akhirnya dia mampu untuk menemukan apa yang diharapkan. Cinta yang sejatinya ada untuk setiap manusia seperti ary, kasih sayang yang semestinya ada untuk ary, dan harapan yang seharusnya menjadi harapan ary. Ary hanya mampu terus menulis dan menulis meneruskan apa yang di gambarkan dalam otak hati dan jemari yang terus mengalir bak sungai gangga ( india utara ) berjalan tanpa hentinya seirama lagu lagu yang terputar dalam winamp warnet, dan pemikiran yang terus nyeleneh bak tari samba ( afrika ) ary tidak semestinya seperti ini terus

Tidak ada komentar: