02 Maret 2011

Rindu Musholahku... Tempat Terakhir Bapak Di Sholatkan..

Kemaren baru saja saya mendengarkan Ceramah di Musholah dekat tempat tinggal ku. Musholah dimana Bapak ku menghabiskan separuh hidupnya sebagai Imam Musholah, Musholah dimana Bapak sebagai salah satu Pengurus Musholah itu, Musholah dimana warga kampungku melaksanakan Sholat Lima Waktunya Berjamaah. Dan Musholah dimana Bapak ku Terakhir di Sholatkan.

Sudah lama sekali aku tidak melaksanakan Sholat Berjama'ah di Musholah itu. Semenjak Bapak tiada, aku lebih banyak melakukan aktivitas ibadah ku di dalam rumah saja. Sholat sendiri, mengaji Al – Qur'an sendiri, mengartikan setiap Ayat Al-Quran sendiri, dan menyimak Ceramah yang aku Download kemudian aku save di Ponsel ku.

Semuanya serba tertutup tanpa ada yang mengusik ibadah ku. Jujur, memang saya merasakan sendiri kedamaian itu, batin saya merasa tenang, dan banyak yang bilang raut wajah saya juga terpancar “bersih”.

Seperti yang pernah bapak saya katakan :

Wajah seseorang yg rajin wudhu dan beribadah kepada Allah akan terlihat cerah dan sedap di pandang karena aura Allah selalu memancar dari wajah seseorang itu”.

well, Ceramah kemarin yang aku dengar dan simak di Musholah tempat tinggal ku adalah tentang :

RENUNGAN KATA DARI AL-QUR'AN”

Pak ustadz ku menjelaskan di ceramahnya tentang Renungan dan Keutamaan Al- Qur'an serta Sholat lima waktu.

Yang intinya seperti ini :

Maka orang yang tidak melakukan solat pada :

Subuh

: Dijauhkan dari cahaya muka yang bersinar.

Dzuhur

: Tidak diberikan berkat dalam Rezekinya.

Ashar

: Dijauhkan dari kesehatan / kekuatannya.

Maghrib

: Tidak diberi santunan oleh anak – anaknya.

Isya'

: Dijauhkan kedamaian Al-Qur'an dlm tidurnya.

Sekarang aku tahu, kenapa sedari kecil, sejak aku di nyatakan sebagai Akil Baligh atau Dewasa, Bapak kerap menyuruhku dengan lantang selalu mengerjakan sholat lima waktu, dan pernah sesekali memukulku karna dalam lima waktu itu ada satu waktu yang tidak aku laksanakan. Karna Bapak ingin aku selamat di dunia ini hingga akhirat nanti, Bapak ingin aku selalu terjaga, Bapak ingin selalu aku di mudahkan Rizkinya, dan selalu merasakan Kedamaian Al-Qur'an.

Rasanya banyak sekali yang harus aku dekati, yang harus aku perbaharui, yang harus aku perbaiki, ya... bukan lain adalah Sholat ku, Ibadahku, Kekhusyu'an Ibadahku kepada Allah, dan kehidupan Sosial ku terhadap sesama ku.

Aku yakin, ini lah cara Berbakti ku Kepada Bapak yang telah pergi menghadap ALLAH, mendoakan dan selalu melaksanakan setiap Amanah Bapak, untuk terus melaksanakan Sholat Lima Waktu, Membaca Ayat Al-Qur'an sebagaimana Amanah Bapak semasa hidupnya dan seperti hal nya yang di jelaskan oleh Pak Ustadz ku di Musholah, tentang keutamaan Al-Qur'an. Bismillah....

^Ary^

Tidak ada komentar: