Saya seperti kehabisan kata – kata, sedangkan inspirasi saya sudah pergi semua. Ia dan Bapak, ahh serasa kosong. Melompong, kaya sapi ompong.
Hari ini juga bingung mau ngapain, cuman bisa memandangi kompi and ketak ketik keyboard. Satu doa ku untuk kedua inspirasiku. Bapak, di permudahkan jalannya menuju surga Allah, di lapangkan kuburnya, di terangi kuburnya, dan di terima segala amal ibadah bapak di sisi Allah SWT, amin, dan untuk Ia, ku doakan kau bahagia selalu, menemukan kebebasan hati dan pikiran, entahlah sampai kapan saya bisa berpura – pura kuat, sedangkan dalam hati ini bergejolak seperti tak tahan menahan kepura – puraan, bahwa bagaimana pun kau lah inspirasi yang masih ada saat ini.
Tapi bagaimana pun kelak, dan seperti apa nanti, ku doakan kau bahagia, seperti apa yang kau mimpikan setiap apa yang kau sampaikan kepada ku.
Sejujurnya, ketakutan untuk kehilangan inspirasi itu ada dalam diriku, cukup kuat sekali, sampai untuk memejamkan mata, dan mengucapkan lewat mulut saja sulitnya bukan main, karena semuanya sudah pernah aku rasakan, bagaimana pedihnya kala harus menerima suatu penolakan yang luar biasa, Sungguh.
Bahagiakan hatimu, bebaskan pkiranmu, biarkan sampai akhir mana mimpi yang ku rangkai ini habis dengan sendirinya. Sungguh ketakutan yang tak akan pernah bisa selesai hanya dengan itungan jam.
Semoga aku bisa menemui mu kelak, bukan saat ini, bukan esok, tapi nanti, ku ingin kau bahagia, tanpa ada beban yang selama ini ku tahu.
Untuk ku, biarkan ku seperti ini, perlahan lahan ku singkirkan ketakutan, sampai nanti ku menemui keberanian ku kembali. Untuk nanti.
Ku titip rindu untuk ke dua Inspirasiku, Bapak dan ia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar