03 September 2009

Realistisku Bukan Realistismu. OK!

Apakah Hidup Itu butuh suatu Realistis ?. Apa kamu pernah mengambil suatu keputusan dengan pemikiran Realistis?. Aku Pernah !.
Sedikit penekanan untuk kepribadian yang lembek seperti bubur.
Bahkan saking realistisnya aku berani mengorbankan sesuatu yang pernah menjadi suatu hal berharga menjadi hilang. Aku juga tidak tau kenapa itu ku lakukan. tapi ini Realistis. ini keputusan akhir yang sudah aku pikirkan tidak sekedar emosi sesaat atau pemikiran pendek. mengambil keputusan yang tidak sekedar ber Analogi. Lepas dari semua itu, aku merasa tenang karna ini adalah Realisitis. Ini adalah realistisku. ini adalah keputusan ku. berani mengorbankan kebahagiaan demi suatu realitis. Tapi aku kudu tegas, kudu berani mengambil keputusan tanpa adanya embel embel ketakutan nantinya. Hal yang paling realitis adalah mengambil pemikiran bahwa ini tidak akan pernah terjadi lagi dalam hidupku. Ketegasan yang di tuntut paksa. Keberanian yang membara bagaikan si jago merah. Analogi yang harus di keluarkan sepanjang lidah menjulur. Tidak pernah terjadi nantinya dalam sebuh lembar daun sekalipun. Meski ini sudah terorganisasi dengan baik. tapi aku tegaskan ini REALISTISKU. Terserah mau seperti apa orang lain bilang aku hanya menegaskan ini realitisku. Bukan Kedok Pemaksa Kecantikan. Bukan Obat Bius Pemaksa Ketenangan. tapi ini hanya sebuah Realitis dari sebuah hati yang retak tidak pernah terselamatkan untuk menjadi satu. Kebodohan kah ?? Keanehan kah ? terserah mau di katakan seperti apa. tapi aku tegaskan ini aku, bukan kamu, bukan dia, atau siapaun di luar sana. ini aku saat ini. Menyelamatkan diri sebelum tenggelam. itu kompetensi ku sekarang.

Tidak ada komentar: