05 Oktober 2009

Dengan segala Ambisi Membius Otak Mati

Satu Abad Menjadi suatu kunci di mana pintu gerbang ke 3,5 abad menjadi terbuka. meski hal yang menjadi tujuan untuk suatu kemajemukan umum masih tersusun rapi di otak. tak pernah ingin menjadi sosok yang lebih. ketakutan !!! Tepat kata itu. Takut jika : seandainya... jikalau... apa bila semuanya sirna dengan rentetan deret hitung dan deret ukur abad dan waktu. Tapi inilah sebuah konsep pembelajaran untuk menjadi suatu hal yang mencapai langit ke tujuh.. membuka sendiri pintu gerbang langit ke 7. Aku memahami, aku tidak mau menjadi sesuatu yang nantinya hanya pahit di akhir. jika aku ingin memilih hanya satu pilihanku, mendapatkan hati yang utuh, tidak berbelah, tidak berongga, dan tidak patah satu. utuh menjadi yang di rasakan dalam asa. tapi aku yakin suatu saat nantinya, saat massa itu menunjuk ke arah ku, jarum jam besar menuding ke angkaku, aku yakin itu lah massanya aku menjadi seorang bidadari dalam harapan dan impian. Stop untuk merasakan hal yang perih. stop untuk mendapatkan sesuatu yang maya. aku ingin pasti, aku ingin yakin, aku ingin kan semuanya, tidak cuman satu atau dua. Dasar Ambisius, Dasar Egois. Terserah apa yang akan, di pikirkan, di rasa dalam hati otak dan raga. namun inilah aku. dengan segala ambisi yang mengelumut di benak, dengan rasa yang membius otak ku hingga mati. namun inilah aku.

Tidak ada komentar: