13 April 2010

Ekonomi Moneter III

EKONOMI MONETER

SEMESTER IV

DOSEN PENGAMPU : Dra. DALIYATI, SE

INFLASI

  1. Pengertian Inflasi → Kecendrungan turunnya nilai uang sebagai akibat naiknya harga barang secara terus menerus.

  2. Sebab timbulnya Inflasi

  1. Menurut ahli PBB ada 3 sebab :

  1. Sektor Impor – Ekspor → Inflasi akan terjadi apabila ekspor > impor karena perolehan dari devisa

  2. Sektor Saving Investment → Inflasi akan terjadi apabila investasi diperlukan penyaluran kredit baru, sehingga menambah jumlah uang yang beredar.

  3. Sektor Penerimaan dan Pengeluaran → Pengeluaran : inflasi akan terjadi apabila pengeluaran > pendapatan sehingga untuk membiayai pengeluaran harus dicetak uang baru atau Deficit Financing atau penambahan uang baru atau dicetak uang baru.

  1. Sudut lain

  1. Sektor Penerimaan → akan terjadi apabila pengeluaran > pendapatan.

  2. Sektor Partikuler → akan terjadi apabila bank bank mengeluarkan kredit kepada partikuler.

  1. Jenis – Jenis Inflasi

  1. Parah tidaknya Inflasi

  1. Inflasi ringan : Terjadi apabila inflasi berkisar antara 0 – 10%

  2. Inflasi sedang : Terjadi apabila inflasi berkisar antara 10 – 30%

  3. Inflasi berat : Terjadi apabila inflasi berkisar antara 30 – 100%

  4. Hyper Inflation : Terjadi apabila inflasi berkisar antara >100%

  1. Sebab – Sebabnya :

  1. Demand Full Inflation : Inflasi yang timbul karena permintaan yang bertambah banyak.

  1. Cost Push Inflation : Inflasi karena dorongan Kenaikan upah.

  1. Botleneck Inflation : Inflasi karena strukrut permintaan yang berubah / struktur permintaan > dari pernawarannya.

  1. Intensitasnya

  1. Creeping Inflation / Mild Inflation : Inflasi yang berjalan secara pelan pelan.

  2. Hyper Inflation / Inflasi meroket : Inflasi yang berjalan sangat cepat.

  1. Asal – Usulnya

  1. Inflasi DN ( Dalam Negeri ) : Inflasi karena kecendrungan Import yang tinggi ( Propencity to Import )

  2. Inflasi LN ( Luar Negeri ) Inflasi karena kecendrungan Import yang tinggi ( Propencity to Import )

  1. Keterangan Struktural

  1. Penawaran sektor agraria yang In elastis / tidak berubah.

  2. Propencity to Import yang tinggi

  3. In Eficiency Produksi.

  4. Neraca Pembayaran yang tidak seimbang.

  5. Pendapatan negara yang tergantung pada pajak tidak langsung.

  1. Expansi Moneter

  1. Jumlah uang > Jumlah Barang ( True Inflation )

  2. Agregate Deman > Agregate Supply ( AD > AS )

  1. Akibat Inflasi

  1. Barter

  2. Kekacauan Produksi

  3. Merintangi perdagangan Internasional

  4. Merosotnya moral masyarakat.

  1. Kebijaksanaan Mengatasai Inflasi

  1. Kebijaksanaan Moneter

    Cirinya :

    - Yang mengatur jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.

    - Politik diskonto

    - Politik OMO

    - Politik Cash Ratio

    - Politik Credit Seleksi

  2. Kebijaksanaan Fiskal

    Cirinya :

    - Yang mengatur penerimaan dan pengeluaran negara ( APBN )

    - Menaikan pajak, kuantitatif / kualitatif

    - Perhitungan pengeluaran pemerintah

    - Pinjaman pemerintah, paksa / sukarela

    - Penerbitan Obligasi

  3. Kebijakan Non Moneter

    Cirinya :

    - Pengendalian harga / Price Control

    - Rationing / Distribusi ( Daerah Surplus / Minus )

    - Politik upah

    - Menaikan Produksi

  4. Kebijakan Persegi banyak oleh Alvin Hansen

    Cirinya :

    - Pengawasan kredit

    - Pajak dinaikan

    - Rationing

  1. Dampak Inflais

  1. Positif

    - Kepada orang yang meminjam uang ( Debitur )

    - Kepada pengusaha dengan inflasi yang rendah

    - Inventory untuk saham

  2. Negatif

    - Kreditur ( Orang yang meminjamkan )

    - Investor piutang jangka panjang ( Obligasi dan Hipotik )

    - Pengusaha untuk inflasi yang tinggi.

Tidak ada komentar: