29 Desember 2010

Antara Bapak dan Nasi Berkat

Sumber Gambar : Klik

Saya paling senang kalau bercerita tentang kisah ku dengan Almarhum bapak tercinta. Kebiasaan - kebiasaan ku dengan bapak yang tak pernah ku lupakan, buat saya bapak itu adalah pahlawan ku, pelindungku di dunia ini, tempat paling nyaman bersandar, orang terkasih ku ke dua setelah ibu. Dan bapaku adalah sosok figur laki laki yang paling sempurna. Taat beribadah, tegas, meski kadang sedikit galak, tapi sejujurnya bapak itu adalah tipe yang penyayang sekali, tidak mengenal protes, bertanggung jawab terhadap keluarga dan sangat menjaga kami putra – putrinya. Hmmm ........ tapi aku akui bahwa itu adalah untuk kebaikan putra putrinya, terlebih saat bapak mulai berpisah dengan ibu, bapak lah yang merangkap menjadi ibu bagi kami putra – putrinya.

Bapak buat saya sangat perfecto, bisa memasak makanan apa saja, bisa benerin atab rumah yang bocor, bisa benerin kancing baju kami anak anak nya yang lepas, dan bisa menjadi guru kami di rumah, mengajarkan kami mengaji membaca Al-Qur'an, mengajarkan kami solat lima waktu, mengajarkan semua hal – hal yang perlu di hindari yang bisa membuat Allah Swt menjadi murka.

Antara aku dan bapak memiliki banyak kesamaan, pertama dalam hal postur tubuh, aku memiliki postur tubuh yang tidak begitu tinggi, dan konon katanya hidung ku juga mirip sekali dengan bapak, serta rambut yang lurus mirip bapak juga, sifat ku juga mirip bapak, mandiri meski kadang suka menangis gara – gara di marahin bapak karna uang jajan ku yang boros.

antara aku dan bapak terselip cerita, tentang nasi berkat yang selalu aku kenang hingga kini.

Bapak itu sering sekali ikut pengajian di komplek rumah, mendapatkan undangan entah walimahan, atau undangan pindahan rumah tetangga, dan setiap bapak pulang pengajian selalu membawa nasi berkat, dengan lauk pauk nya bikin sedap untuk makan.

Sedari kecil, setiap bapak pulang pengajian membawa nasi berkat, bapak selalu memberikannya kepada kami, kami makan dengan lahap nya nasi berkat itu, sedangkan bapak tidak sedikitpun menyentuh nasi berkat itu, bukannya tidak suka, tapi jawaban beliau :

melihat kalian makan rame – rame saja bapak sudah kenyang”

hmm... itu yang selalu aku ingat sekali, sampai sebelum bapak pergi menghadap Allah pun, setiap ada undangan pengajian, bapak selalu membawakan nasi berkat kepada saya. Dan dengan lahapnya aku makan sedangkan bapak hanya memandangi saya makan dengan lahap.

Jadi merindukan nasi berkat pemberian bapak yang setiap pulang pengajian selalu di berikan kepadaku...

Bapak pernah berkata, kalau bapak sedang makan bersama teman – temannya dahulu, selalu ingat kami anak – anak nya di rumah, yang menunggu bapak pulang kerja, dan pasti selalu membawa nasi bungkus untuk kami makan bersama – sama di rumah.

Sekarang, setiap ada pengajian, aku selalu merindukan nasi berkat yang Bapak bawa pulang ke rumah untuk saya.

Buat saya, bapak adalah figur laki laki yang bertanggung jawab, menafkahi kami anak – anak nya dengan Sepenuhnya, menjadi Bapak merangkap Ibu yang bijaksana.

Dan kelak, aku ingin sekali punya pendamping hidup yang karakternya seperti bapak, kuat dan bertanggung jawab.

Amien...

5 komentar:

Gilang Kinasihan mengatakan...

hmm nice story :D
yaaa, saya pun setuju sama ari, sangat suka sama pria yang "damily man type" gitu..moga-moga ari debrikan pendamping yang baik seperti bapak yaaa :D

Anonim mengatakan...

seneng banget bacanya... semoga bapak kamu menjadi tipe pendamping pilihan ku nanti.. dan kamu juga di berikan pendamping hidup yang seperti bapak kamu juga..

amien ya..

ary_dudulz mengatakan...

@. Gilang Kinasihan ____________ amian ... semoga type bapak menjadi pendamping ku kelak,, bisa mengarungi suka duka bersama.. menyayangiku tulus, kuat dan bertanggung jawab.. amien

ary_dudulz mengatakan...

@. aninim ____________ amin... semoga... siapaun pendamping hidupku.. asal kuat, penyayang, dan bertanggungg jawab..amin ^_^

Paket Wisata Dieng mengatakan...

subhnallah , ayah memang is the best