18 Desember 2010

Menikmati Hujan

Assalamualaikum ...

Tegal, 18 desember 2010

Hari ini kota ku lagi kena badai, hujan lebat, angin dan trilap menyambar, bikin suasana hatiku semakin komplek, Subhanallah... aku tahu, ini adalah berkah dari Allah, untuk mendinginkan kepala kepala manusia yang keras dengan masalah, dan hati hati manusia yang panas dengan ke akuannya. Sungguh – sungguh berkah yang luar biasa.

Sore ini, sedang saya usahakan fikiran saya tetap fokus, tetap pada tujuan semula, tetap konsentrasi pada yang difikirkan, tetap pada konsep semula. Insya allah semuanya lancar. Insya allah juga, banyak berkah di hari ini, meski tidak ingin tergantung pada satu masalah. Dan semuanya sudah saya tutup rapat rapat, mencairkan otak yang mulai membeku, menghangatkan suasana dengan 1 cangkir kopi susu dan roti bakar.

Subhanallah... sangat nyaman sekali, ternyata hati yang keras bisa lunak kembali oleh kenyamanan dan kedamaian yang ku dapati, di tambah lagi oleh guyuran hujan yang membahasahi kota ku tercinta.

Hujan, engkau lah pengobat penyakit batinku, dari lelah, sakit, perih, kecewa, bahagia, terharu, berkat hujan semua keluhanku sejenak sirna, dan insya allah terbasuhkan pula dengan dosa dosa ku. Amin...

Aku merasakan damai sekali, merasakan benar benar komplit, sudah ada penghangatku, sudah ada kenyamananku, dan segala masalahku terbasuhkan oleh hujan. Insya allah, aku yakinkan, hari ini tidak akan ada keluhan lagi, hari ini sudah terbasuhkan oleh guyuran hujan yang lebat.

Hai tetesan hujan, apa kah engkau tahu, aku sedang merindukan sesuatu, aku sedang mengharapkan sesuatu, sedang melamunkan sesuatu?? bukankah kau selalu tahu, apa yang menjadi rahasiaku?. Bukankah kau selalu datang di waktu yang tepat, kala siang panas oleh terik sang surya, dan kala sore kau datang?? bukankah itu artinya kau tahu dan memahami hati kami - kami yang panas oleh permasalahan?? dan kau menyiraminya dengan tulus??? bukankah itu kau hujan???

Aku senang sekali, hari ini bisa merasakan gemercik air mu, dingin nya airmu, harum khas tanah kering kemudian di basahi oleh hujan. Ahh sungguh indah, aku suka sekali, aku suka kedamaian ini, aku suka kedatanganmu di waktu yang tepat.

Hujan, tetaplah menjadi teman setiaku, mendinginkan ku kala hatiku panas, kepalaku keras bak batu, dan engkau datang untuk mendinginkan hatiku, dan mengkikiskan otak kepalaku. Terima kasih untukmu dari ku. ( Hujan Lov Yu )

Ary

Tidak ada komentar: