22 Januari 2011

Dinding Itu...

Sumber Gambar : Klik

Still Sitting Alone... “again”

tetap dalam diam ku.

Aku tak ingin diam ini ikut ikut meninggalkan ku, cukup 2 orang lelakiku yang meninggalkan ku, Bapak dan Him. “Miss Them so Much”

aku yakin, aku bisa bangkit lagi, meski sukar sekali, sejuta teman aku hadirkan, beribu waktu aku lalui, berjuta kenangan aku kesampingkan. Oh aku sadar, ternyata kedua orang laki laki ku yang ku cintai telah ikut beranjak pergi.

Diam...

Pliss.. pliss... plisss... tetaplah bersanding denganku, menemaniku, mengacak – acak memoriku. “bersama diam”. Sedangkan semuanya bagaikan 7 mata anak panah, menuju kaku padaku.

Diam...

Ku menemui jalan buntu, ku menemui sejuta teka teki, ku yakin ku tak mampu melalui ini sendiri, ku membutuhkan mu, selain mereka yang telah pergi. “Jauh”.

Dinding itu begitu menutupi ku, membatasi ruang geraku, membatasi penglihatan ku untuk menemui 2 orang laki laki ku.

Ya Tuhan... ku ingin robohkan dinding itu, berjumpa dengan keduanya, menghilangkan senduku, sebelum diam ini ikut beranjak pergi.

Siapa yang bertemankan ku lagi? Jika bukan diam yang ku miliki?

Tuhan, tahukan hamba mu yang satu ini?? yang penuh dosa dan kehilafan? Bukan kah aku juga tercipta oleh hambamu jua? Yang lemah tak memiliki daya?.

Diam, bantu aku robohkan dinding pembatas sepi ku. SEKARANG !!!!!

^Ary^

Tidak ada komentar: