08 Februari 2011

Pedihnya Sakaratul Maut

Assalamualaikum.........

Kenapa ya, setiap saya mendengar orang yang meninggal dunia, saya seperti merasakan batin saya teriris iris, saya seperti ikut merasakan betapa maut tak dapat di cegah, bahwa saya merasakan kematian itu semakin dekat. Astaughfiruallah..

Setelah saya menyaksikan sendiri, kala Bapak saya, di ujung nafas terakhirnya, kala mengalami Sakaratul Maut, saya merasakan betapa malaikat pencabut nyawa, mencabut nyawa bapaku secara pelahan lahan namun pasti. Allahu Akbar...

Saya beberapa kali membaca artikel tentang Sakaratul maut, seperti Sabda Rasuallah SAW :

Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang”

(HR Tirmidzi)

Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”.

(Ka’b al-Ahbar )

Allahu Akbar, sungguh, saya tidak mampu merasakan bagaimana pedihnya, bagaimana sakitnya, bagaiman siksa nya, orang yang mengalami Sakaratul Maut. Semua ini bermula kala Saya menyaksikan sendiri, detik detik hembusan nafas terakhir Bapak. Ya Rabb... permudahkan langkah Bapak menuju surga-Mu. Agungkan semua amal baik bapak selama di dunia ini.

Hari ini, tepat di jam ini, tetangga sebelah saya meninggal dunia, mungkin tidak seperti bapak yang sempat koma, meski sama - sama mengalami sakit yang berkepanjangan, namun yang jelas, maut itu telah datang menjemput, dan saya bisa merasakan bagaimana pedihnya kala malaikat secara perlahan lahan mencabut nyawa dari jasad ini dan meninggalkan semua yang tersisa.

Allahu Akbar, lapangkan jalan mereka yang mendahului kami menuju surgaMu ya Rabb, dan timbang secara adil amal baik mereka di dunia, Ikhlaskan mereka yang di tinggal pergi, bukan kah kematian itu memang datangnya tak terduga dan tiba tiba?? bukan kah kematian itu sudah pasti menghampiri kita semua? Hanya waktu dan jam nya saja kita tidak tahu?.

Ya rabb... hari ini aku ingin lebih melapangkan jiwaku, mengikhlaskan yang telah berpulang kepadamu, merelakan semua yang bukan menjadi hak ku, baikan amal pekertiku, agar aku selalu siap kapan pun ajal itu menjemputku, bertemu dengan Engkau, dengan Surgamu, Dengan Bapaku. Amin.

Tidak ada komentar: