08 Desember 2011

Merindukan Kisah ini : Ari dan Bapak

"Dan bagaimana kalau aku benar - benar rindu Bapak, dan ingin segera bertemu dalam wujud yang nyata, memegang erat tangannya, mencium pipinya, memeluk bahunya, menangis sepuasnya di pundak bapak, melepas rindu, melepas sayangku sama bapak, meski doa selalu aku kirimkan, banyak sekali hal yang ingin aku adukan"

Di mulai dari 3 menit yang lalu, sampai detik ini pun, aku kangen Bapak, sudah lama sekali aku gak bercerita tentang kisahku dengan bapak, meskipun selalu banyak cerita tentang aku dan bapak, tentang bagaimana fight nya, sudah lama aku tidak memajang foto bapak dalam setiap buku diary ku, dalam catatan blog ku, dalam album foto foto ku, dalam setiap memory ku yang kini terfokuskan untuk menemukan siapa jati diriku.

Dan akhirnya aku luluh, dan merindukan bapak kembali.

Bapak, laki laki yang tak pernah menyakitiku di dunia ini, laki laki yang menjadikan aku sebagai anak, wanita, perempuan, dan buah hatinya yang paling bahagia di dunia. Bapak buat saya sebagai contoh figur sosok pria idaman saya nanti kala saya menemukan siapa pendamping hidup yang menemani sisa umur ku di dunia ini, merenda kisah menjadi cerita yang luar biasa indahnya yang akan menjadi warisan bagi anak cucu ku nanti.

Bapak, tak akan pernah mati dalam hatiku, tak akan pernah lekang oleh waktu, tak akan pernah menghilang begitu saja kala saya menemukan laki laki pilihan Allah untuk menggantikan bapak menemani sisa hidupku, menjadi tongkat estafet yang bertanggung jawab penuh atas diriku.

Bapak bagi saya adalah seseorang yang sangat kuat, laksana besi dan baja, yang selalu mengajarkan aku untuk tidak selalu mengeluh dan pandai untuk bersyukur kepada Allah. Seseorang yang telah mengajarkan bahwa ketabahan akan melahirkan kebahagiaan yang di inginkan.

Cinta dan sayang ku kepada bapak itu sangat sederhana, seperti kehadiran bapak yang selalu membuat ku tenang, dan cinta bapak kepada ku laksana Diam, tak penah tampak darimana pun termasuk air matanya.

Sungguh, Demi Allah... aku rindu bapak, mendengarkan suara batuk bapak, mendengarkan panggilan bapak, melihat bapak berjalan tertatih, memarahiku, mengajaku bercanda dengan kaku. Ya Rabb... harus dengan cara apa lagi ku salurkan rindu ini untuk bapakku di surga sana..

yang aku rindukan dari bapak adalah, ketika aku kecil, bapak tak pernah perduli berapa nilai merah pada raportku, tetapi bapak tetap bertanya padaku “ Duit jajanmu cukup? Atau sudah habis?” ahh.... itu yang selalu aku rindukan dari figur bapak dulu, bahkan sampai aku dewasapun, sampai aku berpenghasilan sendiri, bapak selalu menanyakan dan menawariku kala aku menginginkan makanan kesukaanku. Itu tak apan pernah aku lupakan sampai kapanpun.

Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim jaga bapaku, Engkau maha tahu isi di hatiku, termasuk kerinduanku bertemu dengan Bapak.

4 komentar:

Sam mengatakan...

yang sabar yaaaa..... selama dirimu selalu mengingatnya dan mendoakannya, selama itu pula ia akan tetap hidup di hatimu...:)

adetiwi mengatakan...

keren postingnya..
moga bapknya mendapat tempat yg baik di sisi sang pencipta :)

ary_dudulz mengatakan...

Sam : Terima kasih maz sam... mohon doa nya.. :)

ary_dudulz mengatakan...

Adetiwi : Amin Ya Rabbal Alamin... Terima kasih mbak..sudah ikut mendoakan almarhum bapaku tercinta..