06 Maret 2012

Sebelum, lempar topi tinggi tinggi!!

Sebelum kami melempar topi tinggi-tinggi, kami harus terlebih dahulu melewati berbagai banyaknnya batu sandungan yang rupanya cukup menguji mental dan ketekunan kami semuanya. Bagaimana tidak, rasa lelah yang di rasa rupanya belum cukup benar-benar tuntas kalau semua batu sandungan dan uji mental itu belum kami lewati, menyelesaikan laporan, menyelesaikan proposal skripsi, menyelesaikan skripsi, menyelesaikan kewajiban kewajiban lainnya, mencari dosen keliling keliling mengitari seluruh ruang kampus, tak jarang mendapat gertakan dari dosen, mendapatkan teror masal yang jatuh tempo wajib mau tidak mau harus selesai, jika tidak harus menerima kenyataan untuk lulus tertunda dan sebagainya.

Sebelum kami lempar topi tinggi-tinggi, sebelum kami berada pada satu titik berupa moment ceria bahagia, yang sering di capture untuk menggambarkan saat wisuda, lengkap dengan toga dari Universitas kita menimba ilmu tentang belajar disiplin ilmu yang kita geluti 4 tahun lamanya, lengkap dengan baju toga, konde bagi yang tidak berjilbab, kebaya cantik dan warna yang cerah sesuai kesukaan kita, yang laki laki ber jas dan berdasi, senyum sumringah yang merah dan merekah bak buah delima yang mulai ranum, namun kesemuanya itu tidak akan pernah kita temui jika memang kita belum menempuh satu ujian yang luar biasa besarnya berupa laporan akhir yang di beri nama skripsi. Corat coret kertas A4 80 Gram yang nyaris hampir 3 RIM lebih, susunan rumusan masalah, literatur sebagai bahan tambahan daftar pustaka pun terasa begitu menjelimetkan. Semuanya tak akan terbayar lunas jika kita belum menempuh hal-hal tersebut.

Suatu moment wisuda yang di nanti kan bagi kami yang terbiasa dengan kebersamaan, terbiasa dengan canda tawa bersama, bergelut dengan displin ilmu yang di jalani.

Suatu moment kebahagiaan wisuda yang di gambarkan adalah

Tak akan ada yang bersedih nanti di hari wisuda nanti.

Orang tua hadir dan orang tercinta hadir

Si fulan dengan orang tercintanya, si fulanah dengan teman dekatnya, dan lain-lainnya.

Beban terangkat sudah, hari tanpa kuliah dan tanpa kompensasi dan tanpa teror, telah tiba.

Besok bisa tidur nyenyak, bisa bangun siang, dan bisa merapihkan buku buku yang selama ini menjadi teman setia menyelesaikan skripsi dari pagi, siang, sampai malam.

Besoknya lagi demikian

Besoknya lagi demikian

Besoknya lagi juga demikian

dan seterusnya...

Hingga akhirnya terdengar kabar si anu sudah diterima kerja, si fulan sudah masuk ke tahap interviuew, si fulanah membuka bisnis wirausahanya yang kedua.

Dan akhirnya bergegas untuk cepat cepat meraih ijazah, susun rapi dalam map dan siap melamar pekerjaan.

Sebulan, dua bulan, tiga belum, belum jua mendapatkan hasil. Sulit mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan disiplin ilmu.

Empat bulan, lima bulan, enam bulan, usaha pencarian kerja melebar sampai ke wilayah “terserah mau kerja apa saja yang penting kerja”. Sementara si fulan sudah mendapatkan contract dengan perusahaan luar negeri, si fulanah sukses dengan bisnis wirsauahanya dan mau membuka cabangnya yang ke tiga, si anu sudah pindah kerja dengan gaji yang menjanjikan, si ina sudah keterima menjadi pegawai negeri sipil dan lain-lainnya.

Tujuh bulan, delapan bulan, undangan pernikahan dan aqiqah masih berdatangan. Semuanya serasa perjalanan hidup yang luar biasa panjangnya.. luar biasa indahnya, luar biasa bahagianya, luar biasa nikmatnya dan luar biasa ujiannya.

Life is tough and it's tougher if YOU don't learn.

Wisuda, adalah (hanya) salah satu momen (kebahagiaan) yang niscaya akan kita alami dan kita lalui.

After that, U gotta have plans

Rencana apapun yang penting rencana. Jangan terbuai dengan kebebasan semu. Bebas dari beban kuliah. Bebas dari beban kompen apapun. Bebas dari bertemu dosen killer.

U have two choices.

First, seeking for good job. Cari pekerjaan. Lebh baik lagi bila sesuai dengan latar belakang disiplin pendidikan. Walau, berbeda pun tak masalah.

Second, making job. Alias membuat pekerjaan. Alias lagi, wirausaha. Merintis pekerjaan sendiri. Tidak perlu modal (uang) banyak. Asal punya ide unik, original dan berani memulai. Bisa jadi, modal yangmenjemput kita Bukankah, tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah?

Kita semua pasti akan wisuda tahun ini..Untuk kawan kawan seperjuanganku..Khusus untuk Prodi Pendidikan Ekonomi, Semangatlah...Anggap skripsi sebagai ajang uji nyali, dan tes mental kita, supaya nantinya, kita semua bisa sukses dalam mencari pekerjaan, maupun sukses untuk berwirausaha.

Happy Skripsi Guy's.. Semangat !! Juli ini kita pasti lulus semua..

P.S : Anak Anak Pendidikan Ekonomi Semester 8 Universitas Pancasakti Tegal 2011/2012

Tidak ada komentar: