01 September 2009

Wejangan Dan contoh teladan Oleh Tokoh Pemikir Ekonomi Pemerintahan Dr. Rizal Ramli

Sedikit Searching mengenal lebih dekat dengan Tokoh Tokoh yang berani memerdekakan Dunia ekonomi kita. Tokoh yang memiliki Idealisme Dan Karakter yang kuat. Yaitu Seorang Rizal Ramli. Klik Situs Pribadi Link Dengan Pemikiran dan pengabdiannya pada dunia pemerintahan indonesia Sedikit menambah Referensi saya tentang Biographi beliau dalam Wikipedia Link Seorang Rizal Ramli yang memiliki karakter kuat dengan Bicara blak-blakan, sangat terbuka dan lancar tanpa beban. Itulah kesan kuat yang melekat sebagai ciri khas ekonom lulusan Master dan Doktor dari Boston University, Amerika Serikat ini. Namun, ia tidak sekedar bicara alias asbun (asal bunyi) tapi semua yang dipaparkan selalu didukung oleh fakta, data dan analisa yang tajam tentang berbagai hal yang sedang dibahas, terutama bila bicara tentang persoalan ekonomi Indonesia. Pengetahuan dan wawasannya yang luas di bidang ekonomi ditunjang oleh keberanian dan kejujuran yang tinggi, memang tidak diragukan lagi. Hingga tidak mengherankan jika sebagian kalangan memberikan julukan kepadanya sebagai "The Trusted Indonesian Economist". Beberapa Pendukung tentang siapa dan bagaimana dedikasi beliau di kancah ekonomi politik, saya mencoba merangkum nya melalui berbagai sumber dinatranya :
  1. Wikipedia
  2. Duaberita.com
  3. rizalramli.org
Dr. Rizal Ramli, dilahirkan di Padang, Sumatra Barat, pada 10 Desember 1953. Ayahnya seorang asisten Wedana sementara ibunya adalah Guru. Ibunya meninggal pada saat Rizal masih berumur 7 tahun, sehingga ia harus tinggal dengan neneknya di kota Bogor. Sebagai anak seorang guru, ia sangat rajin membaca. Ia sejak muda telah kenal dan bergaul akrab dengan berbagai buku bacaan, termasuk buku- buku penting karya Albert Einstein. Tidak heran jika kemudian ayah 3 anak (Dhitta Puti Saraswati, Dipo Satrio, dan Daisy) ini kemudian sangat mengagumi dan mengidolakan pemikir besar Einstein dan mengoleksi berbagai versi biografi dari ilmuwan berkebangsaan Jerman itu. Seorang Rizal Ramli yang sebagai sosok pemikir yang kritis dan berani dimulai sejak suami Herawati M. Mulyono ini sebagai mahasiswa di Institut Teknologi Bandung (ITB). Kala itu, di tahun kedua masa belajarnya, ia sudah melibatkan diri dalam diskusi-diskusi yang bersinggungan dengan bidang politik di Dewan Mahasiswa, yang kemudian mengantarkannya menjadi Deputi Ketua Dewan Mahasiswa ITB tahun 1977. Karakter dan idealismenya sangat kuat sehingga ia berani mengoreksi kekeliruan sistim politik dan strategi pembangunan Indonesia masa itu, yang sempat mengantarkan Rizal muda ke penjara militer selama beberapa bulan dan penjara Sukamiskin, Jawa Barat, selama satu tahun (1978/1979) akibat aksi menentang pemilihan kembali Soeharto sebagai presiden. Sikap kritis dan tidak mau kompromi dengan kebijakan berbau korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang dijalankan pemerintahan negara tetap menjadi kesehariannya hingga di usia paruh baya hari ini. Konsekwensi dari keteguhan idelismenya itu, Ramli praktis tidak pernah diberi kesempatan berkarir di pemerintahan sampai tumbangnya rezim Suharto. Kiprahnya bagi pembangunan bangsa melalui peran aktif di pemerintahan baru dimulai ketika Presiden Abdulrahman Wahid memintanya menjadi Kepala Badan Logistik (Bulog) pada April 2000. Saat itu, kinerja Bulog sangat buruk dan membutuhkan pembenahan internal oleh orang yang kapabel dan terpercaya untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap badan ini. Tugas utama Ramli oleh Presiden Gusdur, panggilan akrab Abdurrahman Wahid, adalah mendorong Bulog menjalankan kembali fungsinya dengan baik yakni memenuhi kebutuhan rakyat, menjaga harga penjualan petani sebaik mungkin dan membersihkan Bulog dari praktek KKN. Oleh karena itu terinspirasi dari beliau, saya yang masih menapaki jalan menuju penciptaan kehidupan tidak lepas dari hal yang sudah saya ketahui dari debut sukses Dr. Rizal ramli yang pernah mengatakan hal demikian : Kita harus kerja keras dan kerja keras...plus pintar...( kerja keras semua orang bisa tp kita harus 2 kali lebih...plus pintar kita menguasai satu bidang dg mumpuni ) dan juga ada wejangan besar dari dari salah satu kyai besar di salah satu kampus ternama yaitu : Dalam Bahasa Arab :
Manjada Wajada
Artinya :Tiada orang pintar tanpa belajar, tiada kesuksesan tanpa kesungguhan dan usaha. Diharapkan dengan semua yang sudah terjadi bisa menjadi hal yang bermanfaat untuk kedepannya dan menghasilkan hal yang optimal untuk masa depan. dan untuk yang akan terjadi bisa mengambil contoh untuk hal yang sudah terjadi. dan ini menjadi wejangan besar untuk ku pribadi semoga bisa bermanfaat dan menerapkan dalam kehidupan kita sebagai motivasi untuk belajar lebih bijaksakan dan menggunakan waktu yang diberikan dengan sebaik - baiknya.

Tidak ada komentar: