31 Agustus 2010

Sabar & Ikhlas Itu Relatif "Jack"

Saya punya kuncinya, kenapa saya kini lebih memilih untuk ikhlas, karna memang gak ada yang harus aku ikhlaskan kecuali mengikhlaskan yang memang bukan miliku.

Saya mengerti, kenapa kini saya lebih memilih untuk emosi, lebih memilih untuk bertindak brutal, karna memang tidak ada jalan lain, selain kesabaran saya dan keikhlsan saya yang sudah tidak relatif lagi.

Sabar itu ada batasnya, ikhlas itu juga ada batasnya, selama kedua duanya masih bersepakat berjalan beriringan dan berdampingan, tapi jika tidak, sory sory jack, sabar dan ikhlas saya sudah tidak bisa relatif lagi.

Katakan saja, jika iya katakan, jika tidak juga katakan, karna sabar dan ikhlas itu relatif, jangan usik kesabaran saya dan keikhlasan saya, yang saya pupuk dari nol.

Dan satu lagi, jangan berbuat ulah, yang akhirnya membangunkan kesabaran dan keihlasan saya untuk bertindak lebih brutal.

Oke jack.

Ah, saya sudah tidak ingin bicara panjang lebar, karna meski sudah berpuluh puluh kata, tapi tetap saja, kekumatan itu muncul lagi di permukaan otakmu.

Tidak ada komentar: