EKONOMI MONETER
SEMESTER IV
DOSEN PENGAMPU : Dra. DALIYATI, SE
INFLASI
Pengertian Inflasi → Kecendrungan turunnya nilai uang sebagai akibat naiknya harga barang secara terus menerus.
Sebab timbulnya Inflasi
Menurut ahli PBB ada 3 sebab :
Sektor Impor – Ekspor → Inflasi akan terjadi apabila ekspor > impor karena perolehan dari devisa
Sektor Saving Investment → Inflasi akan terjadi apabila investasi diperlukan penyaluran kredit baru, sehingga menambah jumlah uang yang beredar.
Sektor Penerimaan dan Pengeluaran → Pengeluaran : inflasi akan terjadi apabila pengeluaran > pendapatan sehingga untuk membiayai pengeluaran harus dicetak uang baru atau Deficit Financing atau penambahan uang baru atau dicetak uang baru.
Sudut lain
Sektor Penerimaan → akan terjadi apabila pengeluaran > pendapatan.
Sektor Partikuler → akan terjadi apabila bank bank mengeluarkan kredit kepada partikuler.
Jenis – Jenis Inflasi
Parah tidaknya Inflasi
Inflasi ringan : Terjadi apabila inflasi berkisar antara 0 – 10%
Inflasi sedang : Terjadi apabila inflasi berkisar antara 10 – 30%
Inflasi berat : Terjadi apabila inflasi berkisar antara 30 – 100%
Hyper Inflation : Terjadi apabila inflasi berkisar antara >100%
Sebab – Sebabnya :
Demand Full Inflation : Inflasi yang timbul karena permintaan yang bertambah banyak.
Cost Push Inflation : Inflasi karena dorongan Kenaikan upah.
Botleneck Inflation : Inflasi karena strukrut permintaan yang berubah / struktur permintaan > dari pernawarannya.
Intensitasnya
Creeping Inflation / Mild Inflation : Inflasi yang berjalan secara pelan pelan.
Hyper Inflation / Inflasi meroket : Inflasi yang berjalan sangat cepat.
Asal – Usulnya
Inflasi DN ( Dalam Negeri ) : Inflasi karena kecendrungan Import yang tinggi ( Propencity to Import )
Inflasi LN ( Luar Negeri ) Inflasi karena kecendrungan Import yang tinggi ( Propencity to Import )
Keterangan Struktural
Penawaran sektor agraria yang In elastis / tidak berubah.
Propencity to Import yang tinggi
In Eficiency Produksi.
Neraca Pembayaran yang tidak seimbang.
Pendapatan negara yang tergantung pada pajak tidak langsung.
Expansi Moneter
Jumlah uang > Jumlah Barang ( True Inflation )
Agregate Deman > Agregate Supply ( AD > AS )
Akibat Inflasi
Barter
Kekacauan Produksi
Merintangi perdagangan Internasional
Merosotnya moral masyarakat.
Kebijaksanaan Mengatasai Inflasi
Kebijaksanaan Moneter
Cirinya :
- Yang mengatur jumlah uang yang beredar dalam masyarakat.
- Politik diskonto
- Politik OMO
- Politik Cash Ratio
- Politik Credit Seleksi
Kebijaksanaan Fiskal
Cirinya :
- Yang mengatur penerimaan dan pengeluaran negara ( APBN )
- Menaikan pajak, kuantitatif / kualitatif
- Perhitungan pengeluaran pemerintah
- Pinjaman pemerintah, paksa / sukarela
- Penerbitan Obligasi
Kebijakan Non Moneter
Cirinya :
- Pengendalian harga / Price Control
- Rationing / Distribusi ( Daerah Surplus / Minus )
- Politik upah
- Menaikan Produksi
Kebijakan Persegi banyak oleh Alvin Hansen
Cirinya :
- Pengawasan kredit
- Pajak dinaikan
- Rationing
Dampak Inflais
Positif
- Kepada orang yang meminjam uang ( Debitur )
- Kepada pengusaha dengan inflasi yang rendah
- Inventory untuk saham
Negatif
- Kreditur ( Orang yang meminjamkan )
- Investor piutang jangka panjang ( Obligasi dan Hipotik )
- Pengusaha untuk inflasi yang tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar