Assalamualaikum...
Dalam Hijabku ku membungkus dukaku, membukus lara ku bahwa waktu itu telah berlalu.
Terima kasih untuk waktu yang telah berlalu “begitusajah”.
Untuk sebuah awal yang ku lampau begitu sulit, begitu tajam dengan kerikil kerikil kecil, melukai langkah kakiku menggapai awal yang ku yakin begitu asing untuku “untukmujuga”.
Dengan alunan nada, ku berjalan mengikuti irama, berjibaku, mendendangkan lagu sendiri, hingga lagu yang ku awali akan habis. Akankah nadamu bisa ku dengar kembali?? bisa aku nikmati setiap dentum jantungmu? Setiap asa yang kini bertaburan ke langit, membuat ku serasa jatuh tersungkur begitu sakit.
Akankah sepiku hilang seketika? Meninggalkan memory dan pengharapan yang ternyata kosong, yang ternyata membunuhku perlahan dalam kesendirian?. Akankah sepi ini ikut hilang? Seperti hilangnya nadamu yang masih menemaniku sendiri??
namun, kini nadamu telah pergi, seiring dengan derup langkah kaki mu yang berlalu begitu jauh, dalam kokohnya dinding udara, lenyap, tak terbatas.
Akankah langkah kecilmu tak ku lihat lagi? Akankah nadamu tak ku dengar lagi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar