11 September 2013

Dari Taaruf Menuju Khitbah



Dari Taaruf Menuju Khitbah
Awal perkenalan ku dengan mas Husni adalah lewat perantara dari salah satu keluarga ku dan keluarga nya mas Husni, kemudian di tanggal 25 Juli 2013 (masih bulan suci Ramadhan) dan bertepatan di hari Ulang tahun ku yang ke 26. kami dipertemukan dirumah mbak ku di daerah mejasem. Sepulang sholat taraweh, mas datang ke rumah mba ku, jujur saat itu rasanya deg deg an minta ampun, sebelumnya aku yang yang pernah menjalin hubungan dengan orang yang salah selama 1 tahun, dan sudah memplanning semuanya serta sudah bertemu dengan orang tuanya ternyata tidak berakhir manis dan membuat ku trauma sampai 2 tahun belakangan ini menjadikan ku selalu takut untuk mengenal sosok laki laki, dan enggan untuk memulai suatu hubungan yang dinamakan Pacaran.

Awalnya kami masih bersikap biasa saja, alias malu malu kucing..heheh..tapi karna masih didampingi dengan kedua pihak keluarga, kami merasa nyaman meski masih terlihat canggung. Singkat cerita kami disarankan untuk melakukan Shalat Istikharah dan kemudian bertukaran Nomor HP.

Mas husni yang merupakan Guru Agama dari Keponakanku, ia pasti paham apa yang dinamakan Taaruf dibandingkan aku yang masih bodoh agama, 3 hari setelah nya..mas husni pun mengungkapkan keseriusannya untuk menjalin hubungan dengan ku, dan tak mau lagi bermain masin, karna niat nya menikah adalah untuk ibadah.

Saat ini mengungkapkan isi hatinya untuk melamarku, sungguh rasanya itu aneh, deg deg an, gak nentu lah pokoknya..berasa jatuh cinta lagi, dan setelah itu proses Taaruf pun dimulai, kami tidak pacaran, hanya mengenal lewat keluarga satu sama lain, kirim sms, telpon dan sesekali kami bertemu itu pun tidak berduaan, melainkan ada 1 pihak lagi yang menemani kami, yaaa..kalo ada yang bilang “yang ketiga itu setan” itu benar..dan yang menjadi pihak ketiga dari setiap pertemuan kami adalah “KEPONAKANKU” Nanda yang selalu menemani aku dan mas husni kalo lagi duduk berdua.. hehehehe..

Berbincangan pun berlanjut, mas husni mengajaku untuk mengenal lebih dalam mengenai keluarganya, bertemu dengan abah dan umi nya, dan adik adik serta kakak kakak nya, subhanallah bahagiaaa sekali, berasa memiliki keluarga baru, berasa memiliki sahabat baru, dan berasa memiliki kebahagiaan yang datangnya dari keluarga mas husni, alhamdulilah juga abah dan uminya pun sangat welcome, dan memeluku dengan hangat, seperti menemukan Ibu dan Bapak lagi..

Mas husni, menyampaikan selepas idul fitri abah dan umi akan silaturahmi, kalau di adat kami ada tiga tahapan, yaitu : Takon (Ketok Pintu), Ngelamar, lalu akad nikah, tapi dari pihak mas husni (abah dan Umi) mintanya langsung Takon, lalu akad nikah, dan itu merupakan bentuk keseriusan dari mas husni dan keluarga, bahwa seperti yang disampaikan oleh abah dan umi serta keluarga, dalam Islam tidak ada kata Lamaran, dan Konon kalau sudah dilamar godaanya itu cukup banyak, jadi langsung akad nikah.

Tanggal dan Bulan pun akhirnya ditentukan, dan akhirnya..alhamdulilah...sebentar lagi kami akan disatukan dalam Ikatan Pernikahan, sepasang suami dan istri yang saling menjaga dan bertanggung jawab. Subhanallah...Jodoh itu tidak ada yang tahu kapan datang dan kapan bersatunya, Hanya Allah SWT yang tahu kapan Rezeki, Jodoh dan kematian itu datang, Insya Allah mas Husni lah yang tepat dan terbaik yang didatangkan oleh Allah untuku, menjadi Imam dalam Sholat ku, membimbing ku di dunia hingga akhirat nanti, bakal Suami dan Bapak yang baik untuku dan keturunan keturnan ku..

Bismillah...Ku Niatkan Menikah Ini untuk Ibadah Kepada Allah, Menyempurnakan Separuh Agamaku...